Reporter : Fairuz Bismi Alpiah
Redaktur : M. Fikri
Depok – Saat ini SMK Kesehatan Bakti Insani tengah menyelenggarakan kegiatan Sumatif Akhir Semester (SAS). Bentuk ujian sekolah yang diterapkan adalah ujian praktik, di mana siswa harus melakukan demonstrasi keterampilan dalam bidang tertentu, terutama keterampilan kejuruannya masing-masing.
Pada SAS genap tahun ini sedikit berbeda. Program Keahlian Layanan Kesehatan, konsentrasi keahlian Asisten Keperawatan dan Care Giver berkolaborasi dengan Program Keahlian Kuliner.
Ujian kolaborasi ini dilaksanakan dengan skema pemenuhan nutrisi bagi pasien rawat inap. Peserta ujian dari program Keahlian Kuliner membuat makanan untuk kebutuhan pasien, dan makanan tersebut diberikan kepada pasien oleh peserta ujian dari Program Keahlian Asisten Keperawatan dan Care Giver.
“Menu makanan yang kami minta adalah menu untuk pasien infeksi, tinggi protein rendah karbo,” ujar Imam Maula Fikri, Kepala Program Keahlian Layanan Kesehatan SMKK Bhakti Insani, pada selasa (4/5) lalu.
Program Keahlian Kuliner di SMKK Bhakti Insani memang dibuka dengan tujuan khusus, mencetak juru masak yang memahami gizi, khususnya untuk pasien di rumah sakit. Hal ini dilakukan karena peluang yang besar untuk bisa bekerja di dapur rumah sakit.
“Selama ini jarang, atau mungkin tidak ada kepala dapur rumah sakit, yang merupakan professional chef. Padahal makanan di rumah sakit sangat mungkin dibuat enak” jelas AB Indra Bhuwana, Kepala Program Layanan Kesehatan SMKK Bhakti Insani.
Skema ujian yang berbeda ini mendapatkan tanggapan positif dari siswa dan juga jajaran pimpinan SMKK Bhakti Insani. Salah satunya adalah Melati Juliana Putri, siswi kelas XI Keperawatan.
“Makanannya enak, kita gak perlu bawa makanan sendiri. Asik lah pokoknya,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMKK Bhakti Insani, M. Azhar Ma’moen, S.Kom berharap terobosan ini dapat dilakukan di tahun berikutnya. Juga dapat menjadi daya tarik bagi para calon peserta didik baru.
“Memang itu ciri khas kita, dan kita harus berbeda dengan jurusan kuliner lainnya. Seperti arahan dari Direktur Pendidikan, bahwa kuliner kita adalah kuliner kesehatan. Bukan hanya berfokus pada pariwisata,” ungkapnya.
Ia pun menjelaskan, hingga saat ini, Program Keahlian Kuliner SMKK Bhakti Insani masih menerima pendaftaran calon peserta didik baru untuk Tahun Ajaran 2024/2025.
“Masih ada kuota, ya. Khususnya untuk program kuliner. Bisa langsung datang ke sekolah untuk survei atau langsung daftar” tukas pria yang akrab dipanggil Ari ini.